Tuesday, December 30, 2008

ATASI KRISIS DENGAN MENGGERAKAN EKONOMI RAKYAT

JAKARTA,31 Desember 2008

Krisis ekonomi finansial bagi Indonesia tidak begitu parah seperti dialami oleh negara-negara kapitalis modern.Indonesia masih berada dalam posisi bersaing karena ekonomi Indonesia berbasis kompetensi alam yang memiliki keunggulan komperatif.Atas dasar fenomena itu perlu dilakukan kebijakan ekonomi kerakyatan.
PHK terbanyak dialami oleh para karyawan dan buruh yang bekerja disektor formal.Apapun namanya krisis tetap akan berpengaruh terhadap perputaran ekonomi nasional,karena krisis tak ubahnya dengan benang kusut yang sulit diuraikan.
Masih banyak upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi krisis ekonomi.Para ahli memprediksi kemungkian-kemungkinan terpuruk yang akan dialami oleh dunia dan Indonesia sebagai negara yang juga tidak bisa melepaskan dari ikatan ekonomi global.
Demikian pandangan Ir.H.Achmad Indrawan Soeleman,MBA,MM,staf ahli Menakertrans Bidang Ekonomi dan SDM yang disampaikanya rabu(31/12) di Jakarta menyambut tahun baru 2009.
Beberapa faktor yang dapat menunjang usaha-usaha mengatasi krisis adalah menggenjot pertumbuhan Usaha Mikro dan UKM.Bidang koperasi dan UMKM berhasil mengatasi krisis ekonomi 1998.Perkembangan ekonomi kerakyatan makin pesat sampai saat ini.
Cuma yang perlu diperluas menurut Indrawan adalah sektor industri kecil dan menengah.Sektor UKM yang berkembang sampai sekarang masih didominasi oleh sektor retail atau perdagangan eceran.
Perlu dilakukan intensifikasi dan ekstentifikasi,selain penguatan permodalan juga perlu bimbingan manajemen,marketing dan deversifikasi produk.Dengan berkembangnya sektor industri diharapkan dapat menyerap tenaga kerja.
Di sektor pertanian dan konstruksi menurut Indrawan perlu dilakukan langkah-langkah yang konkret memperluas areal pertanian baik berskala kecil seperti pekarangan,ladang atau tanah-tanah tidur dimanfaatkan.Pemerintah memberikan fasilitas permodalan ,bimbingan teknis pertanian khususnya di bidang sayur-mayur,hortikultura dan tanaman hias.
Mengenai ongkos distribusi yang tinggi untuk hasil pertanian bisa diatasi dengan cara pembangunan infrastruktur jalan dan irigasi.Ekonomi padat karya dengan manjemen yang sudah dikembangkan dapat menampung korban PHK,paling tidak sampai krisis mereda.
Sementara bagi para karyawan staf yang dirumahkan selama istirahat panjang dapat mengisi waktunya dengan mengikuti berbagai pelatihan yang diselenggarakan oleh perusahaan yang mempekerjakanya.Begitu juga penggantian renovasi mesin perlu dilakukan.Pada saat roda produksi bergerak Indonesia dapat menghasilkan produk industri yang bermutu dan berdaya saing kuat di pasar global(GET).

No comments:

Post a Comment