Wednesday, December 17, 2008

TRANSPORTASI MENGGUNAKAN POTENSI ALAM SEBAGAI TEROBOSAN PROGRAM TRANSMIGRASI

Jakarta, 17 Desember 2008 (HPO)
Ir.Prasetio Sayogyo MEM berpendapat, pembangunan infrastruktur jalan memerlukan pembiayaan yang cukup besar. Tergusurnya lahan pertanian yang berubah wajah menjadi lahan nonpertanian. perubahan itu disebabkan karna belum adanya keberpihakan terhadap pembangunan di sektor pertanian. Kenyataan empiris membuktikan hal tersebut seperti terjadi di pulau Jawa.

Berkurangnya lahan pertanian menyebabkan penduduk mencari nafkah di daerah perkotaan. Memang pembangunan infrastruktur jalan merampas tanah pertanian dan bermunculan kota-kota baru yang juga merampas lahan atau persawahan di sekitarnya.
Prasetio yang juga Direktur Pengembangan Usaha, Ditjen Pembinaan Pengembangan Masyarakat dan Kawasan Transmigrasi, Depnakertrans menunjuk pengembangan wilayah pertanian di luar Jawa sebagai salah satu solusi yang tepat menghadapi krisis global sekarang ini pemerintah.
Memerlukan kerja ekstra menaggulangi korban PHK di dalam negri dan menganggurnya para TKI yang harus pulang ke Tanah Air.

Betapa sulitnya keadaan ini yang perlu diatasi segera. Semua fokus diarahkan kepada nasib bangsa, karean banyak para buruh dan TKI terpaksa pulang kampung, sedangkan untuk bekerja di bidang pertanian secara kalkulasi hidup luas areal pertanian sudah tidak lagi memberikan harapan yang besar.

Guna menghemat penggunaan devisa sebenarnya bisa diatasi dengan mencari berbagai alternatif. Kita bisa mempelajari peta geografis Indonesia. Potensi alam dapat dipakai untuk transportasi. Barang kali dengan bertolak dengan pemikiran ini berbagai masalah ekonomi bisa diatasi. Kita memiliki banyak sungai yang besar seperti di Sumatra, Kalimantan dan Papua. Pemerintah sudah lama melakukan kajian. Apa yang disebut oleh Pak Sis di Seminar Hari Bhakti Transmigrasi yang ke 58 di Jakarta (3/12) menunjukan potensi alam dapat memberikan alternatif sebagai infrastruktur perhubungan darat. lalu lintas sungai bisa dikembangkan sehingga mobilitas penduduk makin meningkat. Apalagi dibangun wilayah pengembangan pertanian. Pembangunan Transmigrasi untuk daerah sekitar aliran sungai bisa menjadi penggerak utama dan pendorong kekuatan ekonomi nasional. Memang, untuk menggerakan potensi ekonomi berbasis alam bisa mereduksi pengeluaran biaya pembangunan infrastruktur perhubungan darat, sebab tidak ada pembebasan lahan. Dengan potensi sungai sebagai prasarana perhubungan lebih dimungkinkan adanya kegiatan pembangunan pelabuhan.
Ketika dihubungi di Jakarta melalui sms (4/12) yang baru lalu Prasetio menekankan pentingnya potensi alam dan ternyata bisa memberikan solusi.

Apakah hal ini bisa dijalankan di Indonesia, tergantung dari aspek kepemimpinan, modal, teknologi dan kemampuan untuk mengatasi persoalan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. (Pil)

No comments:

Post a Comment