Tuesday, December 16, 2008

Siswono:Perlu berpikir besar mensukseskan program transmigrasi.

Jakarta, 17 Desember 2008 (HPO)

Siswono Yudho Husodo berpendapat, perlu berpikir besar untuk menganalisa kemampuan potensi daerah alam tropis indonesia sebagai salah satu kekuatan memproduksi bahan pangan untuk dunia. Pendapat itu disampaikan pada seminar Revitalisasi Transmigrasi mendukung pembangunan daerah menyambut hari bhakti Transmigrasi yang ke 58 di jakarta awal desember lalu.

Dunia pada abad ke 21 ini menikmati hidup dengan minum teh, kopi, coklat, dan segala bumbu masak seperti merica, lada, kemiri, cabai, tomat, yang semuanya bisa dihasilkan oleh indonesia. Sebab itu diperlukan program transmigrasi sebagai alat memenuhi kebutuhan pangan seperti beras, kedelai, singkong, sagu,hortikultura.

Kita memerlukan modal yang besar tetapi dengan membangun pertanian yang modren dalam rangka Agroindustri dan Agrobisnis. Kita dapat menghemat devisa, Berdasarkan statistik itu bisa saat ini masih mengimpor susu,daging,kedelai dalam jumlah yang besar.

Kondisi alam yang potensial alam gitu perlu perencanaan kawasan dan perpindahan penduduk guna terciptanya keseimbagan potensi SDA dan SDM. Pemampaatan alam belum optimal. Ada daerah yang berpenduduk jarang tidak mampu menggerakkan ekonomi daerah sementara daerah berpenduduk padat terjadi kriminalatas dan banyak pohon yang ditebang untuk perluasan hunian (Perumahan).

Progam Transmigrasinya di nilainya masih handal untuk kedepan. Siswono mengajak semua pihak agar mendukung program Transmigrasi termasuk kekuatan politik. Dalam zaman Era Demokratisasi sementara sekarang ini, masyarakat perlu memahami bahwa segala kebijakan perlu dimusyawarahkan dahulu mulai dari bawah sampai keatas. Partisipasi masyarakat perlu dikembangkan melalui sistem demokratisasi yang sekarang ini sedang berlangsung. Bila ini di maknai dengan tepat menurut Siswono segala anggaran yang diperlukan untuk program Transmigrasi bisa kena sasarannya, karna adanya transparansi dan dukungan atau partisipasasi masyasrakat.

Potensi alam tropis indonesia hanya bisa dikelola jika kita mampu menggunakan pikirin-pikiran yang tepat, karna adanya potensi alam yang terbentang luas yang di lihat dari geografis ekonomi dan lingkungan indonesia memiliki potensi yang strategis.

Mantan menteri Transmigrasi dan Pemukiman Perambah Hutan (PPH) Itu menyontoh brazilia yang mampu menggarap potensi alam menjadi produsen dibidang pangan karna mampu menggunakan teknologi dan sistem transportasi sungai.

Potensi alam untuk kepentingan transmigrasi bisa dicontoh pemanfaatan Sungai Amazon di Brazilia. Sepanjang sungai amazon dibangun wilayah-wilayah pengembangan pertanian secara integral. Hasil pertanian di panen dengan mekanisasi sekaligus di proses dipabrik pengolahan ditempat itu juga langsung di kapalkan melalui sungai. Indonesia bisa menyontoh dengan berpikir secara besar dan mampu mengimprementasikannya.

Sebenarnya Indonesia juga mempunyai sejumlah sungai yang besar. Papua punya sungai digul di kabupaten Merauke. Sebab itu menurut Siswono program Transmigrasi untuk produksi pangan bisa pas jika dikaitkan dengan program ekspor komoditas menghasilkan devisa.

Dia menilai program KTM (Kota Terpadu Mandiri) yang diluncurkan Menakertrans Erman Suparno sebagai model pembangunan transmigrasi yang baru. Seperti pembangunan KTM Kepulauan Rupat (RIAU) jika proses hasil pertanian dikelola bisa sepeti model brazilia memang perlu ada pelabuhan ekspor langsung. Jadi kita tidak mengekspor bahan mentah. Mestinya ada pabrik pengolahan yang dekat pelabuhan.

Model KTM perlu dikembangkan terus di daerah perbatasan dan daerah tertinggal karna merupakan program strategis untuk keutuhan NKRI. Siswono berpendapat derah-daerah tersebut masih terbelakang dengan kondisi sosial ekonomi yang memprihatinkan. Bahkan penduduk belm memperoleh jaminan kesehatan dan tingkat pendidikan yang sangat jauh tertinggal dibandingkan daerah-daerah Indonesia lainnya. (Pil)

No comments:

Post a Comment