Friday, December 19, 2008

NILAI STRATEGIS PROGAM TRANSMIGRASI MEMBANGUN BANGSA

Jakarta, 19 Desember 2008 (HPO)

Program Transmigrasi adalah Strategi nasional memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Pengusaha swasta yang mitra kerja Depnakertrans menilai,penanganan transmigrasi selama ini telah banyak membuahkan sikap saling pengertian diantara penduduk disegala penjuru Nusantara.Rasa persaudaraan di dalam kehidupan berbangsa dan bernegara dapat lebih dipererat melalui program transmigrasi.

Program transmigrasi memiliki sasaran yang jelas tidak hanya membangun kawasan yang bersifat fisik tetapi juga yang tidak kalah pentingnya adalah membangunan masyarakat Indonesia di wilayah pedesaan.

“Inilah yang saya pandang sebagai nilai strategis pembangunan transmigrasi,”Tandas John,salah seorang mitra kerja Depnakertrans yang dihubungi kamis (19/12).
Dia tidak sependapat dengan anggapan sementara pihak bahwa tidak perlu transmigrasi berada di satu departemen khusus.Bahkan,ada yang berpendapat transmigrasi sebagai satu istilah perlu di devisikan kembali.Hal ini berarti kita mundur kebelakang(setback).

Tantangan gloablisasi yang ditandai dengan merosotnya kegiatan ekonomi dunia seharusnya menurut John kita lebih proaktif membina dan memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa.Masyarakat perlu pekerjaan dan salah satu alternative adalah mengembangkan ekonomi yang berbasis pada kekuataan sendiri.

Program Transmigrasi memberikan peluang besar bagi kesempatan kerja dan menampung pengangguran para pekerja pabrik.Hampir di seluruh dunia para buruh mengalami nasib yang sama karena kegiatan produksi merosot.

Indonesia sebagai Negara Agraris berpeluang besar menduduki peringkat teratas di dunia sebagai produsen pangan dan energi baik yang berasal dari fosil maupun nabati.Dalam hal ini bias diliat bagaimana program transmigrasi perkebunan kelapa sawit yang menghasilkan CPO menjadi primadona eksport Indonesia.Tetapi dengan adanya penurunan eksport CPO tidak berarti kita mundur eksport CPO.

Masih banyak jurus lainya kata John karena Indonesia yang berpenduduk lebih dari 230 juta jiwa adalah pasar potensial bagi produk-produk pertanian dan barang-barang hasil industri Made In Indonesia.Penduduk Indonesia makin bertambah di masa mendatang,yang berarti kita harus mampu memperluas areal persawahan, perkebunan & pertambakan. Perluasan areal pertanian melalui program transmigrasi merupakan program mendesak,perlu adanya penataan penduduk karena penyebaran penduduk belum serasi dengan keperluan aktivitas produksi pertanian.
Transmigrasi Berkelanjutan

Berbicara transmigrasi yang berkelanjutan menurut pandangan pengusaha itu perlu dikembangkannya agroindustri didaerah-daerah transmigrasi yang sudah berkembang.Di KAWASAN Transmigrasi yang belum berkembang bisa direvitalisasi melalui KTM (KOTA TERPADU MANDIRI).

Dengan bergulirnya kegiatan ekonomi mandiri yang khas Indonesia(Transmigrasi), dimungkinkannya perluasan kerja yang menampung segala skills atau keahlian di segala bidang.Berarti tidak hanya menampung petani sawah atau nelayan tetapi juga tenaga-tenaga manajerial perkebunan,marketing,ahli perdagangan luar negeri.Menurut John,tidak kalah pentingnya Indonesia memiliki kemampuan menentukan harga komoditas Indonesia di pasaran dunia.Logikanya kita perlu diplomat pertanian yang bisa bernego diforum perdagangan internasional.Jika perlu,Jakarta sebagai pusat penentuan harga komoditas unggalan Indonesia,tidak lagi oleh Kuala Lumpur untuk kelapa sawit atau New York untuk coklat atau London untuk kopi.Selama ini kita hanya didikte oleh Negara lain yang NB bukan Negara yang menghasilkan komoditas yang bersangkutan.(BOY)

No comments:

Post a Comment